Dalam rekaman, terlihat RA berjalan di depan ibunya menuju arah saluran air. Beberapa detik kemudian, bocah itu tiba-tiba terpeleset dan hanyut terseret arus deras drainase di Tlogomulyo.
Sang ibu yang panik berteriak minta tolong sambil berusaha menyelamatkan anaknya dengan masuk ke selokan.
Warga yang mendengar teriakan segera datang membantu. Mereka berhasil mengevakuasi sang ibu, namun RA belum tim SAR temukan bahkan hingga malam hari.
Hingga Rabu pagi, 29 Oktober 2025, tim gabungan dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri, dan relawan masih melakukan penyisiran di sepanjang aliran air dan sungai di kawasan Tlogomulyo. Cuaca yang tidak menentu serta derasnya arus menjadi kendala utama dalam proses pencarian.
“Kami terus berupaya maksimal agar korban segera bisa ketemu,” ujar Endro.
Kedua peristiwa ini menambah panjang daftar korban akibat cuaca ekstrem di Kota Semarang. Warga berharap, pencarian RA segera membuahkan hasil dan kondisi cuaca bisa segera membaik agar tidak ada lagi korban berikutnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah







