“Karena masyarakat masih nyaman dengan pembayaran tunai, kita ingin ubah itu, karena non tunai lebih cepat dan tentunya aman,” ujarnya.
Trans Semarang, kata dia, juga sedang berusaha mengubah kebiasaan masyarakat agar bisa beralih ke bus dan tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi.
“Kita juga ingin ubah mindset tranportasi pribadi ke massal, salah satunya dengan memberikan berbagai kemudahan di sistem pembayaran,” pungkasnya.
Sementara itu, Co Founder PT. Nusantara Global Inovasi (NGI), Dody Andiawan menjelaskan, pihaknya sebagai penyedia alat pencatat non tunai, akan melakukan update secara sistem agar bisa menerima pembayaran dari Mandiri dan BCA.
“Alat kita nanti akan kita update secara sistem, agar bisa memperluas jenis pembayaran. Sebelumnya kan hanya bisa dua bank, untuk menggunakan e money,” tambah dia.
Dody mengaku, pihaknya telah menyediakan 250 mesin EDC di setiap bus atau armada Trans Semarang.
“Penambahan alat nggak ada, kita update saja agar bisa menerima pembayaran dari bank lain,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah