SEMARANG, beritajateng.tv – Sekolah berstatus internasional kian menjamur di Indonesia. Tak terkecuali di Kota Semarang.
Arif Widi Fatoni, Kepala Seksi Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan PNF Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang mengatakan, keberadaan sekolah internasional dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Semarang.
Namun demikian, kurikulum yang sekolah gunakan tidak boleh melupakan adat istiadat maupun muatan lokal setempat. Terlebih, Kemendikbud juga mewajibkan sekolah internasional untuk tetap menggunakan Kurikulum Merdeka.
“Sekolah internasional sebaiknya tetap ada muatan lokal, apalagi ini di Semarang di mana Bahasa Jawa masih perlu dilestarikan,” katanya saat beritajateng.tv temui, Jumat, 31 Mei 2024.
Di Kota Semarang sendiri memang terdapat beberapa sekolah berstatus internasional. Salah satunya adalah Singapore Intercultural Schools (SIS) Semarang.
BACA JUGA: Dukung Sekolah Adiwiyata di Blora, Perhutani Salurkan Sejumlah Alat Bantu Peduli Lingkungan
Layaknya sekolah internasional lainnya, SIS Semarang juga mengaplikasikan kurikulum berbasis internasional. Yaitu melalui pendekatan tri-kurikulum yang menggabungkan Kurikulum Singapura, Cambridge, dan IB.
Namun demikian, sesuai peraturan Kemendikbud, SIS Semarang tetap menggunakan Kurikulum Merdeka sebagai salah satu metode pengajarannya.