“Kita juga menggunakan Kurikulum Merdeka dan semua kurikulum itu pada dasarnya bagus, yang membedakan adalah pendekatannya,” kata Director of Marketing SIS Semarang, Indra Erwin, kepada beritajateng.tv, Jumat, 31 Mei 2024.
Pendidikan moral dan muatan lokal sekolah internasional
Indra yakin, dengan pendekatan tri-kurikulum internasional plus Kurikulum Merdeka, SIS Semarang dalam mencetak anak bangsa dengan kualitas tinggi. Sehingga, membantu pemerintah dalam mencetak Indonesia Emas di tahun 2045 nanti.
Tak hanya itu, sebagai sekolah internasional, SIS Semarang juga memiliki pendidikan moral yang wajib seluruh siswa patuhi. Yaitu Fairness (keadilan), Respect (menghormati), Integrity (integritas), Compassion (penuh kasih), and Courage (keberanian).
“Terlebih dari itu, kami juga mempertahankan nilai-nilai agama, agama yang wajib di Indonesia, sesuai yang murid-murid kami anut,” katanya.
BACA JUGA: Tolak Larangan Pengadaan Seragam oleh Sekolah, Pengamat Pendidikan: Itu Simbol Kebersamaan
Selain menanamkan pendidikan moral, Indra juga menegaskan jika SIS Semarang tetap mempertahankan nilai-nilai nasionalisme. Antara lain melalui peringatan Hari Kemerdekaan, Hari Kartini, hingga Hari Pahlawan.
“Biarpun bagaimana ini sekolah internasional, kita tidak boleh lupa adat istiadat dan asal juga, tetap kita pertahankan Indonesia dan nilai-nilai Pancasila,” tandas Indra. (*)
Editor: Farah Nazila