Demikian halnya jika danau alam ini bersih dari gulma air tersebut. Maka, lanjut Ngesti, danau Rawapening akan menjadi lebih menarik dan sektor pariwisatanya akan bangkit karena semakin banyak wisatawan berdatangan.
“Hingga pada akhirnya, ekonomi akan bergerak dan semakin menggeliat. Maka segenap masyarakat yang ada di sekitar danau Rawapening ini juga akan semakin sejahtera,” tandasnya.
BACA JUGA: Kejurprov Dayung Babak Kualifikasi Porprov 2025: Atlet Jateng Hadapi Eceng Gondok di Rawapening
Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Kampoeng Rawa, Desa Bejalen, Kecamatan Ambarawa, Rahmat Kristianto Adi, menambahkan, pekerjaan menyelamatkan danau Rawapening butuh kerja kolaboratif.
“Karena persoalan yang terjadi hari ini sudah semakin kompleks, mulai dari hulu hingga hilir. Maka butuh kesadaran bersama dari semua pihak untuk ‘pertobatan’ ekologis di Rawapening,” tuturnya.
Menurutnya, bagaimana agar tidak membuang sampah ke sungai, merawat bumi, menjaga aliran air yang masuk ke danau Rawapening, itu semua menjadi sangat penting.
“Kalau tidak menjaga semua ini, maka akan semakin rusak ekosistemnya. Kalau sampai ekosistem di danau Rawapening ini rusak, lalu apa yang akan akan kita wariskan kepada generasi penerus nanti?” tandasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













