“Krofolk itu lawas-lawasnya orang barat ditambah lawasnya orang Indonesia, jadi generasi muda yang menilai keroncong musik lama, kita kemas lagi dengan suasana anak muda,” jelasnya.
Senada dengan Natan, Dika juga menyebut sejatinya semua genre musik memiliki penggemarnya masing-masing. Hanya saja, keroncong dan folk memiliki kesan yang lebih lawas dan luwes.
“Semua musik adalah baik, keroncong dengan folk kita menyebut itu lawas tapi luwes,” imbuhnya.
BACA JUGA: Krisdayanti-Nidji Hibur Ribuan Penonton Konser Pemuda Jawa Tengah
Selanjutnya, sesuai tema konser yaitu konser persahabatan, nyatanya Tyok Satrio dan Alfa Bintang merupakan teman satu kelas ketika mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta. Beberapa personel Joharini juga alumnus SMM Yogyakarta.
Mengusung judul “Senyawaku Ada Untukmu” yang merupakan gabungan lagu antara Joharini dan Tyok Satrio, konser tersebut nyatanya memang menjadi wadah mengenang persahabat antara ketiganya saat di bangku sekolah dulu.
“Beberapa personel Joharini ada yang kakak kelas dan juga adik kelas kita di Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta, jadi ini memang kolaborasi persahabatan,” tutup Tyok. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi