SEMARANG, beritajateng.tv – Panti Sosial Pengemis, Gelandangan, dan Orang Terlantar (PGOT) Mardi Utomo Semarang menghadirkan terobosan baru dalam sistem rehabilitasi sosial. Melalui inovasi bertajuk “Care Pasti Pas” (Caring System Berbasis Panti dan Komunitas), pihak panti kini mendorong penerima manfaat tidak hanya menerima layanan sosial, tetapi juga aktif menjaga lingkungan, terutama dalam pengelolaan sampah.
Kepala Panti PGOT Mardi Utomo, Elliya Chariroh, menjelaskan bahwa program ini menjadi bagian penting dari transformasi pola pembinaan di panti.
“Kami ingin penerima manfaat ikut aktif, bukan hanya menerima. Mereka belajar peduli terhadap lingkungan, terutama soal pengelolaan sampah. Karena dari sampah pun bisa lahir manfaat, bahkan nilai ekonomi,” jelas Elliya saat beritajateng.tv temui dalam kegiatan sosialisasi pengelolaan sampah, Kamis, 23 Oktober 2025.
BACA JUGA: Sampah Ganggu Aliran Sungai, Dewan Minta Pemkot Semarang Gerak Cepat Benahi Drainase
Menurutnya, setiap penerima manfaat di panti rata-rata menghasilkan sekitar 0,3 kilogram sampah per hari. Dengan jumlah penghuni mencapai 90–110 orang, volume sampah di panti tergolong besar dan perlu dikelola dengan sistematis.
“Kalau tidak dikelola, akan jadi masalah. Karena itu kami dorong agar mereka belajar memilah dan mengelola sampah, misalnya menjadi kompos atau bahan maggot, sehingga bisa bermanfaat dan menghasilkan nilai ekonomi,” lanjutnya.
Bangun Komunitas Mandiri Mirip Struktur RT-RW
Tidak berhenti di situ, Elliya juga memperkenalkan pembentukan struktur RT dan RW di dalam panti sebagai bentuk simulasi kehidupan bermasyarakat. Tujuannya agar penerima manfaat terbiasa hidup dengan tanggung jawab dan rasa memiliki lingkungan.
“Kami bentuk satu RW dan tiga RT. Setiap RT berisi sekitar 30 penerima manfaat. Ada penanggung jawab dan program masing-masing. Ini supaya mereka belajar gotong royong dan mandiri seperti di masyarakat,” ujarnya.
Melalui sistem ini, setiap kelompok akan menjalankan proyek sesuai karakteristik warganya, mulai dari pengelolaan sampah, penghijauan, hingga ketahanan pangan.












