“Untuk menggali potensi-potensi anak dibidang keagamaan, dalam hal ini agama Islam. Karena kalau di agama kristen ada tersendiri yaitu MAPAK, sementara untuk agama Budha ada MABUDDHA,” lanjutnya.
Seusai lomba MAPSI, harapkan prestasi lebih jauh di tingkat kota dan provinsi
Lebih lanjut, Muslim menyatakan bahwa pada tahun 2019 lalu, kontingen Semarang Tengah berhasil menjadi juara umum tingkat kota.
Sementara tahun 2022 lalu, kontingen Semarang Tengah hanya berhasil merebut gelar juara dalam 3 cabang lomba. Ketiga cabang lomba tersebut adalah lomba rebana, macapat, dan khat.
Muslim pun berharap, prestasi lebih baik mampu kontingen Semarang Tengah torehkan pada pelaksanaan lomba MAPSI tahun ini.
TONTON JUGA: Video Siswa SD di Semarang Ikut Lomba Pidato hingga Mendongeng Bahasa Jawa
“Tahun ini, harapannya kita dapat mencapai hasil maksimal di tingkat kota dan provinsi. Kita ingin Semarang Tengah menjadi juara umum seperti tahun 2019 dan mengirim lebih banyak wakil ke tingkat provinsi,” harapnya.
Pada Lomba MAPSI tahun ini, terdapat sekitar 300 peserta yang berpartisipasi dalam 14 cabang lomba. Beberapa cabang lomba yang masuk perlombaan antara lain rebana, khat, kaligrafi, duet lagu religi, khotbah, azan, wudhu, salat, dan masih banyak lainnya. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi