ANAK muda bakal menjadi salah satu penentu pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng). Jumlah calon pemilih berusia muda di Jawa Tengah cukup tinggi. Cagub-Cawagub Jateng yang mampu menarik anak muda bakal mendapat keuntungan elektoral.
KPU Jawa Tengah telah merilis Daftar Pemilih Tetap (DPT) di provinsi ini berdasar klasifikasi usia. Data tersebut KPU pilah dari DPT Jawa Tengah di Pemilu 2024 yang jumlah totalnya 28.289.413 orang.
Jika data tersebut dipilah, jumlah calon pemilih di Jawa Tengah terbanyak dari kelompok usia 28-43 atau generasi milenial (kelahiran 1981-1996). Jumlahnya mencapai 9.065.832 atau 32,05 persen dari pemilih. Sementara jumlah calon pemilih dari Generasi Z (kelahiran 1997-2007) mencapai 5.891.384 orang atau 20,83 persen.
BACA JUGA: Pendaftaran Cagub-Cawagub: Bambang Pacul dan Hendi Ambil Formulir? Ini Kata PDIP Jateng
Kelompok usia 59-44 alias Generasi X (kelahiran 1965-1980) berjumlah 8.017.620 atau 28,44 persen dari total pemilih. Berikutnya Baby Boomers 16,23 persen atau setara 4.612.644 pemilih, dan Pre Boomer 1,68 persen atau 478.172 pemilih.
KPU Jawa Tengah menetapkan DPT untuk Pilgub 2024 sebanyak 28.427.616 pemilih, naik 138.203 pemilih daripada DPT Pileg dan Pilpres.
Dua pasangan Cagub-Cawagub Jateng yang bertarung, Andika Perkasa-Hendrar Prihadi dan Ahmad Luthfi-Taj Yasin menghadapi tantangan tersendiri dalam menarik pemilih muda. Generasi Milenial dan Gen Z memiliki karakteristik unik dan preferensi politik berbeda dari generasi sebelumnya.
Gen Z misalnya, punya kosakata sendiri dalam berkomunikasi. Mereka sejak kecil sudah mengenal teknologi digital yang berkembang pesat. Gen Z merupakan pengguna internet yang mahir dan terbiasa dengan berbagai platform media sosial.
Mengutip data dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Jawa Tengah jumlahnya 14,13 persen dari total pengguna di Indonesia. Mereka yang melek internet ini juga mengakses medsos meski sebagian besar lebih mencari konten hiburan. Gen Z kini bahkan menjadikan TikTok sebagai search engine dalam mencari informasi.
Gelar nobar hingga gandeng influencer
Dengan semua fakta tersebut, strategi yang tepat dari Cagub-Cawagub Jateng untuk menggaet suara anak muda sangat krusial. Andika Perkasa dan Ahmad Luthfi perlu beradu strategi yang inovatif untuk menjangkau dan meyakinkan pemilih muda di Jawa Tengah. Politik adalah soal persepsi. Sukses tak hanya tergantung pada popularitas, tetapi juga kemampuan menyampaikan visi misi dengan cara inovatif.
Sejumlah cara yang umum untuk menggaet pemilih muda antara lain, kampanye digital yang kreatif, menggunakan gaya komunikasi anak muda, menawarkan program yang relevan, hingga mendekati komunitas anak muda.
BACA JUGA: Profil Andika Perkasa, Mantan Panglima TNI yang Jadi Cagub Jateng Usungan PDIP
Sekitar dua minggu masa kampanye berjalan sejak 25 September 2024 lalu, beberapa cara sudah Cagub-Cawagub Jateng lakukan untuk menarik minat pemilih muda. Hendrar Prihadi misalnya rutin menggelar acara Tawa Bareng Hendi hingga Nobar laga Timnas. Berbagai kegiatan tersebut juga menjadi sarana menyerap aspirasi kalangan muda. Hendi juga sejak lama aktif di medsos dengan mengunggah konten-konten ringan bernuansa anak muda.