Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Safrinal Sofaniadi, menyebut penurunan emisi dari sektor transportasi paling terasa pada hari libur dan saat pelaksanaan Car Free Day.
“Aturan tidak memakai kendaraan pribadi satu hari dalam sepekan dapat menurunkan emisi hingga 5.000 ton per tahun,” ungkap Safrinal.
Selain mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, pihaknya terus melakukan penanaman pohon sebagai penyerap polutan.
Pengamat: Semarang Masih Punya Ruang Bernapas
Pengajar Teknik Lingkungan Universitas Diponegoro, Haryono Setyo Huboyo, menilai kualitas udara Semarang masih cukup baik meski jumlah kendaraan dan pertumbuhan industri meningkat.
“Kondisi ini terbantu karena Semarang masih memiliki banyak ruang hijau dan pepohonan yang rindang,” ujarnya.
Ia menegaskan, keberhasilan mendorong masyarakat menggunakan transportasi massal sangat bergantung pada peningkatan layanan. Termasuk jangkauan rute yang luas, aksesibilitas yang mudah, serta layanan yang ramah bagi perempuan dan penyandang disabilitas.
“Semakin inklusif dan efisien layanan transportasi massal, semakin besar peluang masyarakat untuk beralih dari kendaraan pribadi,” pungkasnya. (*)
Editor: Elly Amaliyah













