“Kalau buku yang rentan kita simpan terpisah, kami taruh di lemari khusus, yang memang tidak bisa orang akses setiap saat, harus kami yg mengambilkan. Kalau buku yang masih baik dan terpajang perawatannya standar,” lanjutnya.
Fasilitasi Anak Muda
Selain perpustakaan dengan koleksi buku Belanda-nya, Widya Mitra juga konsen terhadap kegiatan budaya. Menurut Meity, pihaknya sering mengadakan berbagai agenda seperti Semarang Heritage Walk (SHW), pameran lukisan, bedah buku, hingga diskusi film.
Bahkan, mereka juga sempat bekerja sama dengan Erasmus Huis dalam mendatangkan musisi Belanda ke Kota Semarang.
“Musisi-musisi Belanda yang ingin tampil di Indonesia kita yang membantu memfasilitasi atau menyiapkan segala sesuatunya untuk mereka perform, khususnya di Kota Semarang,” ucap Meity.
Sementara itu, sejak tahun 2015, Widya Mitra juga menyediakan satu lantai di gedungnya untuk berbagai kegiatan mahasiswa. Tak jarang, beberapa ruangan juga kampus manfaatkan untuk menggelar kegiatan pembelajaran.
“Di lantai atas kita sediakan untuk anak muda, terutama untuk pameran, 90 persen yang memanfaatkan adalah mahasiswa. Mulai dari Unnes, Undip, Unika, hingga Udinus,” imbuhnya.(*)
Editor: Farah Nazila