“Namun tak beberapa lama kemudian peristiwa talud ambrol sudah terjadi,” jelasnya, saat beritajateng.tv temui di Desa Samirono, Sabtu, 6 Desember 2025.
Ia juga mengatakan saat talud ambrol terdengar suara gemuruh yang sangat keras. Ia dan anaknya yang sedang berada di ruang tamu langsung berlari keluar rumah.
Setelah diperiksa, dua bagian dinding di rumahnya jebol, yakni dinding kamar dan dinding ruang kamar. Sementara rumah Budiono juga mengalami kerusakan.
“Karena pondasi dan pagarnya ambrol sepanjang hampir 10 meter. Sehingga menyebabkan bagian belakang rumah pak Budiono juga rusak,” tegasnya.
BACA JUGA: Imbas Hujan Deras, Talud di Ungaran Ambrol Timpa Gudang Alat Kebersihan DLH Kabupaten Semarang
Usai peristiwa longsor ini, masih jelas Sri Sumarsini, perangkat desa dan kecamatan sudah meninjau rumahnya yang terdampak kerusakan.
Bahkan ekskavator DPU yang sedang melakukan perbaikan juga di kerahkan untuk membersihkan meterial longsor. “Untuk sementara juga dilakukan dengan terpal agar tidak meluas,” tambahnya. (*)
Editor: Farah Nazila













