Jateng

Usai Salatiga, BMKG Peringatkan Potensi Angin Kencang di Pesisir dan Pegunungan Jateng

×

Usai Salatiga, BMKG Peringatkan Potensi Angin Kencang di Pesisir dan Pegunungan Jateng

Sebarkan artikel ini
Angin Kencang Jawa Tengah
Prakirawan BMKG Ahmad Yani, Risca Maulida, saat dijumpai di kantornya, Sabtu, 8 November 2025 sore. (Made Dinda Yadnya Swari/beritajateng.tv)

Kendati begitu, pihaknya meminta masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem di musim hujan. “Kalau dari hasil pengamatan, angin kencang kemarin bukan termasuk puting beliung. Itu hanya angin kencang berdurasi singkat,” kata dia.

BMKG juga mengimbau warga agar berhati-hati saat beraktivitas di luar ruangan, terutama di sekitar pepohonan besar atau papan reklame yang berisiko tumbang.

“Masyarakat harapannya tetap waspada saat beraktivitas di luar. Hindari area yang berpotensi terjadi pohon tumbang, terutama saat hujan deras atau ada petir,” tutup Risca.

Sebelumnya, bencana alam angin kencang yang melanda Kota Salatiga pada Selasa, 4 November 2025, menimbulkan dampak kerusakan luas. Sedikitnya 15 Kepala Keluarga (KK) terpaksa mengungsi ke rumah kerabat.

BACA JUGA: Cerita Warga Salatiga Panik Saat Angin Puting Beliung: Belasan Pembeli Lari ke Balik Rumah Makan

Berdasarkan data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Salatiga hingga Rabu, 5 November 2025, bencana angin kencang tersebut menyebabkan 80 titik terdampak di berbagai sektor, mulai dari permukiman, fasilitas pendidikan, hingga sarana publik.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Salatiga, Roy Anjar, memastikan upaya penanganan terus pihaknya lakukan bersama lintas instansi. Ia membeberkan rincian kerusakan yang signifikan akibat bencana tersebut.

Kerusakan terdiri atas 57 unit rumah, dengan rincian 31 unit rusak tertimpa pohon, 18 unit rusak pada bagian atap akibat terpaan angin, dan 8 unit mengalami kerusakan ringan. Selain itu, tujuh fasilitas pendidikan terdampak, meliputi enam Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Satu fasilitas publik yaitu puskesmas pembantu juga mengalami kerusakan, sementara tiga unit kendaraan dilaporkan rusak tertimpa atap rumah. Di area pemakaman, satu titik tembok makam dilaporkan roboh. Tercatat pula 15 KK mengungsi ke rumah kerabat karena rumah mereka mengalami kerusakan berat.

BPBD Salatiga mencatat estimasi kerugian sementara akibat bencana ini mencapai Rp373,05 juta. Kerugian tersebut merupakan akumulasi dari kerusakan bangunan (sekolah, rumah, dan perabot) sebesar Rp272,3 juta; kerusakan pohon Rp81 juta; kerusakan kendaraan Rp18 juta; dan tembok makam Rp1,7 juta. (*)

Editor: Mu’ammar R. Qadafi

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan