“Alhamdulillah, malam ini adalah malam terbaik dalam hidup saya sejak ibu melahirkan saya. Karena bagi seorang mukmin dia dilahirkan 2 kali, pertama jasadnya oleh orang tua biologisnya, kedua dilahirkan ruhiyahnya oleh gurunya atau mursyidnya,” ungkapnya.
BACA JUGA: Mbah Munif Ingatkan Kader Muda NU Demak untuk Selalu Aswaja
Mengenai guru dakwah, ia menceritakan awal mula keinginannya memperoleh mursyid yang bisa membimbingnya.
“Sepulang umrah saya mudik ke Jawa Timur, ke kampung istri di Tuban. Lalu, istri saya bilang bahwa Kiai Marzuki merupakan gurunya saat belajar di Malang. Kemudian istri saya ajak tabarruk, tanpa berpikir panjang langsung berangkat,” sambungnya.
Usai memohon diri menjadi murid KH Marzuki Mustamar, Ustadz Hanan Attaki berjanji akan berdakwah ala NU atau lebih masyhur dengan sebutan Ahlussunah wal Jama’ah (Aswaja).
“Akhirnya, saya minta izin untuk diangkat menjadi murid beliau. Insyaallah, mulai detik ini akan saya syiarkan ajaran Aswaja ala NU kepada muslimin, khususnya anak-anak muda di Indonesia,” tegasnya. (*)