Alhasil, Bayu mencatat selama seminggu ini ada tiga orang yang nyaris tenggelam. Ketiganya merupakan anak-anak.
“Mereka nyaris tenggelam di dekat pintu air, namanya anak-anak kalau main itu kadang enggak bisa dikontrol. Misal mereka dorong-dorongan terus jatuh,” beber Bayu.
Sebenarnya, lanjut Bayu, kawasan Bendungan Pleret terbagi menjadi dua zona. Yang pertama ialah zona umum meliputi taman dan boleh digunakan untuk kegiatan masyarakat.
BACA JUGA: Viral Surfing Bendungan Pleret BKB, Mbak Ita Himbau Masyarakat Waspada dan Berhati-hati Air Bah
Sementara yang kedua adalah zona khusus yakni meliputi mercu bendungan dan pintu air. Zona khusus inilah zona terlarang dan masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas apa pun.
Sebab, di zona khusus itu terdapat bahaya yang paling mengintai, yaitu air bah.
“Anak-anak kalau asik main dan dikasih nasihat kadang suka menyepelekkan. Ini bukan tempat wisata, misal terjadi insiden kelapa terbentur dan lain-lainnya yang bertanggung jawab siapa?” tandasnya menekankan. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi