Warganet Indonesia kritik pernyataan batik tradisional Malaysia
Meski telah mengklarifikasi, pernyataan Mark tetap menuai kritik. Akun @idcham menilai, “Minimal ganti nama lah, jangan pakai kata ‘Batik’. Akar katanya itu dari Jawa.”
Komentar serupa datang dari akun @laskalabatik yang mengingatkan bahwa batik telah mendapat pengakuan internasional.
“Batik adalah warisan budaya Indonesia. UNESCO menetapkannya sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity sejak 2009,” tulisnya.
BACA JUGA: Pandemi Berlalu, UKM Batik di Kabupaten Semarang Belum Kunjung Bangkit: Masih Lesu dan Sepi
Namun, ada pula warganet yang mencoba meredam tensi. Akun @dzrfnn menulis, “Mark hanya bilang batik sangat tradisional di Malaysia. Tidak ada klaim kepemilikan. Budaya bisa tumbuh lintas negara.”
Ia menambahkan bahwa apresiasi terhadap budaya tidak selalu berarti perebutan. “Budaya indah seperti batik justru layak menginspirasi banyak bangsa. Jangan membatasi penghargaan dengan nasionalisme sempit,” ujarnya.
Perdebatan ini menjadi pengingat bahwa budaya perlu dihargai dengan memahami akar sejarahnya. Tanpa pengetahuan yang utuh, apresiasi bisa disalahartikan sebagai klaim sepihak. (*)