SEMARANG, beritajateng.tv – Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, merespons warga Baseh, Kecamatan Kedungbanteng, Banyumas, yang memprotes pemerintah untuk menutup permanen tambang PT Dinar Batu Agung (DBA) di Bukit Jenar seluas 9,4 Hektar.
Sebelumya, ratusan warga yang tergabung dalam Musyawarah Masyarakat Baseh (MURBA) mendesak penutupan permanen tambang PT DBA di Bukit Jenar pada Selasa, 9 Desember 2025 lalu.
Tuntutan itu warga sampaikan melalui surat sikap kepada pimpinan DPRD Banyumas. Warga menilai aktivitas tambang yang sudah beroperasi lebih dari empat tahun telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang makin parah, khususnya saat musim hujan.
Saat dimintai tanggapan soal aksi protes warga Baseh itu, Luthfi mengaku belum tahu adanya video viral tersebut. Mantan Kapolda Jawa Tengah itu pun meminta awak media menunjukkan video penolakan atau protes tambang tersebut kepadanya.
BACA JUGA: Warga Baseh Banyumas Protes Tambang PT DBA, Dinas ESDM Jateng: Sudah Kami Tindak Sebelum Viral
“Yang mana? Ya videonya kasihkan saya, yang tahu kamu, bukan saya,” ujar Luthfi kepada awak media saat beritajateng.tv jumpai di Stadion Jatidiri, Kota Semarang, Kamis, 11 Desember 2025 sore.
Kendati begitu, Luthfi menegaskan akan ada penertiban jika kegiatan penambangan itu melanggar prosedur atau aturan yang berlaku.
“Tetapi prinsip selama itu tidak melanggar terkait dengan [aturan] mineral batuan kita, sedangkan kalau melanggar ya kita tertibkan,” tegas Luthfi.
Ia pun menegaskan tambang di Bukit Jenar milik PT DBA itu sudah dihentikan sementara. “Tetapi itu sudah Pemprov tindaklanjuti dan sudah berhenti [sementara],” ucapnya.
Ahmad Luthfi tanggapi banyaknya video viral soal tambang di Banyumas
Lebih jauh, Luthfi mengakui banyaknya video maupun konten viral di media sosial terkait tambang di Banyumas yang kini tengah jadi perbincangan hangat masyarakat.













