Di Cina, banyak atlet juara Olimpiade yang setelah pensiun beralih ke posisi di pemerintahan yang berkaitan dengan olahraga. Tak jarang, para mantan juara Olimpiade juga menduduki jabatan-jabatan penting di Kementerian yang mengurusi sektor olahraga.
BACA JUGA: Indonesia Hanya Mengirim 120 Atlet di SEA Games 2025, Apa Kendalanya?
Pensiunan atlet yang menduduki posisi pemerintahan bukanlah sembarang orang. Rata-rata mereka telah menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi, sehingga setelah pensiun, ijazah pendidikan tersebut menjadi modal untuk berkarier sebagai aparatur sipil negara.
Sementara itu, para atlet terus berlatih sesuai dengan cabang olahraganya, mengikuti pola pendidikan yang ada. Mereka menjalani pelatihan di pusat-pusat pelatihan yang dimiliki oleh negara, bukan di lembaga swasta.
Pemberdayaan Atlet
Dari segi pemberdayaan atlet dalam pendidikan, pemerintah Cina telah memulai reformasi sejak era Deng Xiaoping di akhir 1970-an. Di era ini, olahraga terpisah dari pendidikan umum di Cina, dan olahragawan sebagai sebuah profesi dengan penekanan pada spesialisasi masing-masing cabang.
Mulai tahun 2000, Cina memperluas kesempatan bagi mahasiswa baru dari kalangan pensiunan atlet. Bahkan, para mantan atlet yang masuk perguruan tinggi tidak wajib mengikuti ujian masuk. Alhasil, bekal pendidikan yang diperoleh di bangku kuliah membantu pensiunan atlet untuk merambah ke bidang lain di luar dunia olahraga secara teknis dan praktis.
Pensiunan atlet senam menduduki jumlah terbanyak di level pemerintahan maupun di luar sistem. Sementara itu, mantan atlet dari cabang olahraga lain seperti loncat indah, bulu tangkis, dan bola voli memilih jalur karier yang berbeda. Misalnya, Li Ning, seorang atlet senam yang berbakat pada periode 1980-an, berhasil meraih tiga medali emas, dua perak, dan satu perunggu di Olimpiade Los Angeles, Amerika Serikat. Setelah pensiun, Li Ning memilih untuk berkarier sebagai pebisnis.
Setelah menyelesaikan kariernya pada tahun 1988, ia awalnya masuk ke Guangdong Jianlibao Group. Sampai akhirnya, ia mengembangkan merek peralatan olahraga yang menggunakan namanya sendiri. ‘Li Ning’ kini menjadi salah satu produk asal Tiongkok yang sudah mendunia, termasuk sepatu, raket, dan pakaian olahraga. (*)