“Dengan kebijakan lima hari sekolah, ada dua hari libur anak. Maka dari itu, ada satu hari yang tanpa pengawasan,” katanya.
BACA JUGA: Perkuat Investasi, Pemprov Jateng Raih Penghargaan Pioneer of Economic Empowerment
Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ahmad Luthfi-Taj Yasin tegas menjalankan komitmen terhadap kesejahteraan anak. Alhasil, kembalinya penerapan enam hari sekolah ini harapannya memberikan perlindungan kepada anak dari hal negatif saat berada di luar pengawasan orang tua.
Meskipun demikian, penerapan kebijakan ini tetap akan mempertimbangkan hasil kajian dari para pakar pendidikan, perguruan tinggi dan juga kalangan dewan.
Taj Yasin mengatakan, rencana kebijakan enam hari sekolah yang diterapkan Pemprov akan diberlakukan untuk SMA dan SMK sesuai dengan kewenangan Pemprov. (*)









