Risa mengatakan, tujuan utama pihaknya mengadakan beragam aktivitas tersebut yaitu ingin mempopulerkan kembali barang-barang brand lokal, serta menumbuhkan minat masyarakat Semarang di bidang kreatif.
“Mungkin ini yang jadi pembeda dengan toko-toko semacam ini di kota lain. Karena di sini selalu ada weekend activity, lalu ada kelas 2 kali dalam sebulan. Dari situ, secara tidak langsung ngasih tahu ke temen-temen bahwasannya kenapa lokal brand disebut mahal, ya karena kita bikin dengan manual dan tidak mudah. Selain itu, mereka juga dapat experience yang justru bisa menumbuhkan ide bisnis bagi mereka,” ucap Risa.
BACA JUGA: Kpopers Merapat! Yuk Berburu Pernak-pernik Idolamu di Kpop Skuy, Harga Mulai Rp45 Ribuan
Upaya menghargai produk asli Indonesia
Lebih lanjut, Risa berharap, ke depannya Toko Ola dapat lebih berkembang dan berkolaborasi dengan lebih banyak brand lokal lainnya. Menurutnya, semakin banyak produk lokal brand yang dipamerkan di Toko Ola, maka semakin banyak pula masyarakat yang menghargai produk-produk asli Indonesia.
“Kita ingin membantu teman-teman yang punya lokal brand, temen UKM juga. Yang pasti kita juga ingin membangun kesadaran, khususnya di lingkungan Semarang agar lebih mencintai dan menghargai lokal brand di Semarang,” sambungnya.
Adapun harga poduk yang tersedia di Toko Ola sangat beragam, mulai dari Rp5 ribu hingga jutaan rupiah. Toko Ola buka setiap hari, pukul 10.00 WIB sampai 21.00 WIB. (*)
Editor: Mu’ammar Rahma Qadafi