Terlebih, kata Agustina, APBD Kota Semarang juga ikut terpotong dana transfer. “Dalam posisi kita masih APBD, belum dipotong saja waktu itu kekuatan fiskalnya tidak memungkinkan, apalagi sekarang,” jelasnya.
Menurutnya, uji KIR dan uji petik untuk truk yang melintas menjadi cara utama agar kecelakaan di tanjakan Silayur tak berulang lagi.
Hanya saja, kata dia, truk yang melintas di tanjakan Silayur bukan hanya dari Kota Semarang, melainkan luar kota pula.
“Apa yang menjadi solusi supaya itu tidak terjadi? Benar, uji KIR setiap truk yang jalan, tapi kan itu yang di kota Semarang. Nek (kalau) truk berasal dari kabupaten lain kan juga angel (susah) terus,” pungkasnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













