Pendidikan

Walikota Agustina Beberkan Enam Pilar Penguatan Pendidikan di Kota Semarang

×

Walikota Agustina Beberkan Enam Pilar Penguatan Pendidikan di Kota Semarang

Sebarkan artikel ini
Walikota Semarang Beberkan Enam Pilar Penguatan Pendidikan di Kota Semarang
Walikota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti sosialisasikan enam pilar penguatan pendidikan di Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

Kesetaraan Pendidikan

Melalui kesempatan tersebut, Agustina turut menghendaki adanya kesetaraan dalam pendidikan sebagai pilar kelima.

Dia menambahkan, tidak hanya sekolah-sekolah di Kota Semarang mau menerima siswa berkebutuhan khusus. Melainkan juga membuat kurikulum yang adil untuk semua gender. Termasuk meminta agar siswa perempuan mendapatkan kesempatan menjadi petugas upacara sebagai bentuk kesetaraan.

“Yang tidak kalah pentingnya, peningkatan SDM anak-anak kita melalui pelatihan-pelatihan yang mendukung program prioritas nasional. Yakni pembelajaran digital (deaf learning), coding, dan kecerdasan buatan (AI), yang semuanya merupakan tantangan pendidikan masa depan kita,” ujarnya.

Agustina juga berpesan kepada semua stakeholder untuk terus berinovasi dan mengembangkan metode belajar yang menyenangkan dan relevan. Bekerja sama dengan banyak Lembaga pelatihan, universitas, dan mitra pembangunan daerah.

“Pendidikan berkualitas bukan sekadar cita-cita, tetapi menjadi suatu keharusan dalam membangun wilayah yang maju, berdaya saing, dan sejahtera. Pendidikan yang baik akan membentuk individu yang siap menghadapi tantangan dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan Kota Semarang di masa depan. Mari terus bergerak bersama demi masa depan Kota Semarang yang lebih adil dan lebih baik,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang telah menggulirkan berbagai program strategis. Untuk membangun generasi unggul di Kota Semarang.

Seperti Gerbang Harapan dengan skema adopsi sosial antara orangtua asuh dan anak asuh dari keluarga rentan. Sekolah Swasta Gratis sebagai upaya pemerataan akses, Beasiswa Miskin dan Berprestasi sebagai bentuk bantuan untuk siswa SD. Hingga mahasiswa dari keluarga miskin yang memiliki prestasi akademik dan nonakademik. Beasiswa Anak Petani dan Nelayan sebagai bentuk keberpihakan daerah kepada komunitas agraris dan pesisir.  Dan yang terakhir berupa Pembebasan Ijazah Tertahan di sekolah-sekolah swasta. (*)

 

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan