Ia mengungkapkan mengenai panen bawang merah tersebut yang terbilang sukses dan berhasil. Hal ini karena selain hasil melimpah, hasil bawang merahnya besar-besar.
“Hari ini panen bawang merah dari penanaman di wilayah Kebon Wates Kecamatan Ngaliyan. Kita bisa jadikan percontohan, pertama bawang merah bisa tanam dan berhasil di kota Semarang. Kita lihat bawangnya besar-besar, gede-gede, dan montok-montok dan yang keduanya ini organik,” terangnya.
Peluang bisnis baru pemasok bawang merah di Semarang
Lebih lanjut, mbak Ita mengungkapkan mengenai hasil keuntungan dari penanaman bawang merah di lokasi itu adalah sebesar 100 persen.
“Tadi sudah panen di dalam satu bedeng itu menghasilkan bawang merah 26 kilogram. Dan kalau berhitung semua harganya sekitar 4.220.000-an. Kemudian ada ongkos produksinya sekitar 2 juta. Sehingga artinya dengan menanam bawang merah sebesar sebedeng seperti itu dapat keuntungan 100 persen,” kata mbak Ita.
Penanaman bawang merah ini sendiri bisa menjadi salah satu pengendali inflasi. Menurutnya, komoditas bawang merah merupakan salah satu pemicu inflasi selain tomat, cabai, telor, ayam dan daging. (*)
Editor: Elly Amaliyah