Lebih lanjut, Walikota Semarang ke 15 tersebut berharap dinas-dinas terkait dapat bergerak bersama dan dapat saling melengkapi.
Kantor Balaikota Berkonsep Green Building
“Ini mestinya menjadi titik pusat di kota semarang, sehingga saya minta Dinas Perkim (Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman). Juga Dinas PU (Pekerjaan Umum), Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian nyengkuyung (bergotong royong) saling melengkapi. Sehingga saya minta di benahi lagi biar tambah cantik, karena banyak yang kering dan kurus-kurus,” ucapnya.
Mbak Ita ingin memberi kesan mendalam kepada kabupaten atau kota yang melakukan kunjungan ke Balaikota Semarang. Dengan halaman Balaikota Semarang yang cantik dan kantor yang green building. Ia berharap pemerintah kota Semarang dapat menjadi percontohan dari kabupaten atau kota dalam pengelolaan kantor pemerintahan.
“Ini (Balaikota Semarang) bisa menjadi cantik dan menjadi kantor green building sebagai kantor percontohan. Karena kita tahu tadi ada beberapa kabupaten atau kota datang kesini, sehingga bisa memberi kesan yang lebih lagi di kota Semarang,” tandas Mbak Ita.
Pemerintah Kota Semarang sendiri berkomitmen dalam upaya penanggulangan sampah plastik melalui Peraturan Walikota Semarang Nomor 27 Tahun 2019. Peraturan tersebut berisikan mengenai Pengendalian Penggunaan Plastik di wilayah kota Semarang. Tidak sampai di situ, Pemerintah Kota Semarang juga aktif melakukan kampanye “Semarang Wegah Nyampah”. (*)
Editor: Elly Amaliyah