Scroll Untuk Baca Artikel
HeadlineJatengNews Update

Walikota Semarang Siap Wadahi Potensi Siswa SMK Kembangkan Jiwa Entrepreneur

×

Walikota Semarang Siap Wadahi Potensi Siswa SMK Kembangkan Jiwa Entrepreneur

Sebarkan artikel ini
Walikota Semarang Hevearita G. Rahayu menghadiri HUT Ke-50 Tahun SMKN 6 Semarang, Selasa (31/1). (Ellya - BeritaJateng.tv)

“Kami juga mendorong para siswa ini mulai menggarap buah tangan yang identik dengan Kota Semarang, khususnya pariwisatanya. Seperti pin, kaos, tas, dan merchandise gambar Kota Lama Semarang, atau lainnya,” katanya.

Sementara Kepala Dinas Penidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah, Uswatun Hasanah menyambut baik rencana Wali Kota Semarang memberikan wadah bagi siswa sekolah kejuruan. Dalam kurikulum merdeka, sisi kolaboratif sangat diperlukan untuk perkembangan siswa. Saat ini kolaborasi tidak hanya antarsiswa melainkan antarsekolah.

“Kami menggagas kolaborasi antarsekolah. Misalnya, kuliner di sekolah satu dengan kuliner sekolah lain, bar tender dengan bar tender, dalam sebuah event. Kami senang. Hal demikian bisa dikolaborasikan,” terang Uswatun.

Hanya saja, dia menekankan agar setiap kegiatan melibatkan siswa harus terap menjaga integritas dan mengusung sekolah gratis. Semua biaya yang dikeluarkan menggunakan biaya operasional sekolah (BOS).

Pada kesempatan yang sama, Kepala SMKN 6 Semarang, Almiati mengatakan, sekolah sangat senang jika ada wadah bagi anak-anak untuk berkreasi. Pasalnya, siswa memiliki potensi dan bakat yang sangat luar biasa namun kadang tidak tersalurkan.

“Maka, dalam rangka HUT kami adakan gelar karya pameran supaya bakat tersalurkan, potensi mereka ada. Kalau dilihat Ibu Wali Kota, Ibu Kadinas, anak-anak senang dan termotivasi untuk berkreasi,” ujarnya.

Pihaknya mengadakan gelar karya ini pada kegiatan HUT ke-50 SMKN 6 Semarang untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan topik stop bullying untuk mencegah terjadinya perundungan di sekolah.

Selain itu, pihaknya juga mengambil tema kerifan lokal dengan topik mantu adat jawa. Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman kepada anak bahwa pernikahan dilakukan jika sudah matang. Sehingga, tidak terjadi pernikahan dini. (Ak/El)

 

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan