“Output yang kami inginkan adalah meningkatnya awareness masyarakat dan berkurangnya stigma negatif terhadap kesehatan mental, sehingga partisipasi masyarakat dalam menjaga kesehatan mentalnya juga semakin tinggi,” pungkasnya.
BACA JUGA: Walikota Agustina Ajak Anak Muda Semarang Berani Bicara soal Kesehatan Mental
Pada kegiatan ini turut berbagai peserta dengan rentang usia cukup luas, mulai dari 16 hingga 45 tahun. Mayoritas peserta berasal dari kalangan mahasiswa, meski turut hadir pekerja muda hingga keluarga yang datang bersama anak-anak.
Salah satu peserta, Renata Azzahra (20), mengaku tertarik mengikuti kegiatan ini karena ingin kembali mengecek kondisi kesehatan mentalnya.
“Aku dulu sempat kontrol kejiwaan, tapi belakangan jarang. Kebetulan ada cek kesehatan mental gratis, jadi aku ikut,” katanya.
Menurut Renata, kegiatan semacam ini sangat relevan bagi generasi muda yang kini menghadapi berbagai tekanan hidup.
“Sebagai Gen Z, kesehatan mental itu penting banget. Kita sering sibuk buat orang lain dan lupa diri sendiri. Cek kesehatan mental kayak gini perlu supaya kita tetap terkontrol dan enggak memendam semuanya sendiri,” ujarnya. (*)
Editor: Mu’ammar R. Qadafi













