SEMARANG, beritajateng.tv – Penolakan warga Pracimantoro di Wonogiri terhadap pendirian pabrik semen milik PT Anugerah Andalan Asia (AAA) mendapat respons dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Sebelumnya, warga selaku pemilik lahan yang tanahnya akan digunakan sebagai tapak lokasi pendirian pabrik semen mengaku tidak pernah dilibatkan oleh tim penyusun Analisis Dampak Lingkungan (Amdal).
Warga Pracimantoro juga mengaku dipaksa menjual tanahnya dengan harga Rp50 ribu per meternya, padahal nilai investasi pabrik mencapai Rp6 triliun.
Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Jawa Tengah Sujarwanto Dwiatmoko menyebut penolakan terhadap pembangunan merupakan hal yang lumrah terjadi.
Namun, kata dia, hal itu perlu ada tindak lanjut dengan klarifikasi antara kedua pihak.
“Ya, tidak apa-apa. Menolak atau kontra itu kan bagus dalam pembangunan. Sehingga tinggal bagaimana kemudian penolakan itu memang terklarifikasi dengan baik,” ungkap Sujarwanto, Sabtu, 3 Mei 2025.
Sujarwanto mendorong agar pihak yang berkepentingan melakukan komunikasi dengan baik untuk saling memahami. Sehingga, kata dia, tidak ada informasi yang terlewat yang tidak masyarakat ketahui.