SEMARANG, beritajateng.tv – Ada puluhan bahkan ratusan kedai kopi yang tersebar seantero Kota Semarang dengan konsep unik, sama halnya seperti salah satu kedai kopi bernama Waroeng Kopi Alam.
Adapun kedai satu ini berlokasi di Jalan Singosari Timur Nomor 8, Wonodri, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, yang mengangkat tema khas Peranakan.
Saat pengunjung datang, ruangan outdoor yang terhiasi lentera dan lampion bewarna merah menyambut di area depan. Begitu pula saat melangkahkan kaki ke dalam ruangan, deretan meja, kursi, dan lukisan semakin menambah kesan khas Peranakan.
Sesuai namanya, Waroeng Kopi Alam memang menawarkan berbagai aneka kopi seduh tradisional dan manual ala Peranakan. Maksud dari Peranakan sendiri ialah perpaduan antara budaya Cina keturunan, budaya Melayu, dan tentu saja budaya Semarang.
Gusti Vania, karyawan Waroeng Kopi menjelaskan, Waroeng Kopi Alam berawal dari kedai kopi kecil di sekitar Jalan Gang Warung, Pecinan. Tidak heran jika konsep yang kemudian melekat adalah khas Peranakan.
Setelah pindah ke Pleburan beberapa waktu yang lalu, konsep Peranakan tetap mereka pertahankan. Hanya saja, kini dengan versi yang lebih modern.
“Dulu pas di Pecinan cuma jual kopi-kopi saja, terus pindah ke sini mulai dibikin resto. Untuk konsepnya memang kayak China-china gitu kan, menunya juga banyak yang Chinese, jadi memang mengambil konsep China peranakan gitu,” katanya saat beritajateng.tv temui, Selasa, 7 November 2023
Asal usul nama Waroeng Kopi Alam
Untuk pemilihan kedai nama sendiri, Vania menyebut tidak begitu penuh makna filosofis. Mereka mengambil kata ‘Waroeng Kopi’ karena memang menu utama yang diusung adalah kopi. Bahkan, tagline yang mereka usung adalah ‘Bukan Sekadar Ngopi’.
Sementara kata Alam berasal dari nama sang pemilik, yakni Alamsyah Djaynurdin.