SALATIGA, 1/12 (beritajateng.tv) – Masyarakat diminta mewaspadai maraknya hoaks dan ujaran kebencian menjelang tahun politik. Berbagai berita bohong dan konten hoaks tersebut sengaja diproduksi dan disebarkan serta menjadi senjata politik menjelang Pemilu 2024. Dibutuhkan peningkatan literasi dan mensosialisasikan kebiasaan cek dan ricek guna menangkal maraknya hoaks politik tersebut.
Hal tersebut dikatakan Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto yang hadir virtual dalam Sosialisasi Non Perda “Antisipasi Hoaks Jelang Tahun Politik” yang digelar di Aula Kantor Kelurahan Ledok, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Rabu (30/11/2022).
Dia mengatakan, maraknya hoaks tersebut menimbulkan kekhawatiran akan terjadi polarisasi massa seperti pada Pilpres 2014 dan 2019. Sebab pembelahan masih terjadi di masyarakat meski dua Pilpres sudah selesai.

“Pola yang tercipta cenderung sama, yaitu menggunakan hoaks yang secara sengaja untuk memprovokasi massa,” ujarnya dalam acara yang dimoderatori Ricky Fitriyanto tersebut.
Hoaks sendiri secara umum terbagi dua. Yaitu misinformasi atau informasi yang keliru tetapi orang yang menyebarkannya percaya bahwa itu benar. Sedangkan disinformasi adalah informasi yang keliru dan orang yang menyebarkannya tahu bahwa itu salah, tetapi tetap menyebarkannya. Disinformasi adalah kebohongan yang disengaja.
“Hoaks ini bisa ditangkal dengan selalu mengecek kembali sumber berita, melakukan kroscek, dan jangan terbawa perasaan saat membaca informasi,” paparnya.