Wakil Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jateng Bagus Suryokusumo mengingatkan generasi muda supaya tidak terjebak maupun menjadi pelaku penyebar hoaks. Pemuda harus menjadi penggerak literasi bukan menyebarkan informasi yang sesat dan menyesatkan.
“Kuncinya saat menerima informasi dikroscek dulu. Jangan langsung ditelan mentah-mentah dan jangan mau diadu domba,” ujarnya.
Bagus menjelaskan hoaks atau informasi palsu dengan dikaitkan tahun politik biasanya marak disebar di berbagai lini masa mulai dari Twitter, Instagram, Youtube, maupun Facebook. Bila dikaitkan dengan tahun politik, biasanya informasi itu sengaja dibuat sebagai alat politik, entah itu untuk memenangkan salah-satu kandidat calon, maupun untuk memecah belah bangsa Indonesia.
Karena itu, dia meminta masyarakat untuk selalu saring sebelum sharing informasi. “Kuncinya jangan terpancing informasi apa pun. Kalau masih ragu, setop di telepon genggammu,” katanya.
Ketua DPRD Kota Salatiga Dance Ishak Palit berharap harmonisasi di Salatiga jangan ternodai oleh hoaks. Menurutnya keberagaman yang sudah terbangun selama ini patut dijaga. Pun pada tahun politik nanti, apa pun yang menjadi pilihan pribadi jangan sampai menjelek-jelekkan pilihan yang lain.
“Penggunaan media sosial sangat ampuh termasuk untuk memobilisasi massa. Jangan sampai membuat hoaks dengan akun-akun tidak jelas hingga akhirnya mencedarai saudara lain. Mari jaga ketenteraman dan kenyamanan Kota Salatiga,” tandasnya. (adv)
editor: ricky fitriyanto