Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, Alfi tak hanya mengandalkan uang saku dari orang tua. Ia kini sedang magang di salah satu perusahaan. Nantinya, gaji yang ia terima akan dialokasikan untuk self-reward.
BACA JUGA:Faktor Gaya Hidup Jadi Pemicu Mahasiswa Terjerat Pinjol, Ini Kata Pengamat Ekonomi
“Untuk saat ini masih magang di perusahaan yang ada fee-nya setiap bulan. Tapi fee itu aku alokasiin buat self-reward, tambahan buat beli-beli yang lagi pengin,” imbuhnya.
Mayoritas pengeluaran untuk makanan dan sewa tempat tinggal
Senada, Hana, mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) juga memiliki pengeluaran yang hampir sama. Berbeda dengan Alfi yang indekos, Hana merupakan warga asli Tembalang yang tidak memiliki pengeluaran uang sewa tempat tinggal.
Menurutnya, ia mengeluarkan uang paling banyak untuk makanan. Apalagi ia cukup rutin mendatangi tempat makan viral bersama teman-temannya.
“Paling mahal di makan sih kayanya, mungkin bisa Rp 1 juta sendiri sebulan,” katanya.
BACA JUGA:Punya Fakta Menarik, Ini Universitas Negeri Jakarta yang Jadi Favorit Mahasiswa
Sementara kebutuhan lain seperti fashion, belanja online, hingga kuota internet ia membatasi hanya Rp 1 juta. Total selama satu bulan penuh, Hana bisa mengeluarkan uang hingga Rp 2 juta.
“Penginnya sih bisa hemat di makannya itu ya,” imbuhnya.(*)
Editor: Farah Nazila