BACA JUGA: Deretan Soundtrack Film Sore yang Easy Listening dan Menghangatkan Hati
Yandy membandingkan dinamika ini dengan serial seperti This Is Us, yang menggambarkan pergulatan batin anak terhadap sosok ayah biologisnya. Ia menilai, konflik tersebut tidak bisa disederhanakan menjadi hitam-putih.
“Enggak bisa kita bilang karena si A jahat, jadi dia juga jahat. Enggak segampang itu. Kedalaman emosinya kompleks banget,” tambahnya.
Melalui pengalamannya menulis empat film, Yandy akhirnya menyadari bahwa tantangan terbesar dalam pembuatan film bukan hanya pada aspek teknis atau dramatis, melainkan dalam memahami manusia itu sendiri.
“Setelah bikin empat film, yang paling susah ternyata bukan teknis, tapi mengerti manusia,” tutupnya. (*)