“Kami punya rumah singgah yang namanya Rumah Kita. Di sana, anak-anak pasien kanker dan pendampingnya bisa singgah secara nyaman, sehingga tenang selama pengobatan,” sambungnya.
Telat terdeteksi, persentase kesembuhan pasien kanker anak mengecil
Di tahun kedelapannya, Vita mengakui jika pihaknya masih memiliki banyak pekerjaan rumah. Salah satunya, sebagian besar pasien kanker tidak kiat melawan ganasnya kanker hingga akhirnya meninggal dunia.
“Total yang kami bantu sampai tahun ini lebih dari 330 pasien. Tapi sayangnya hampir 50 persen anak-anak dengan kanker belum bisa tertolong,” beber Vita.
Menurut Vita, sebagian besar kasus kanker pada anak baru terdeteksi ketika sudah mencapai stadium lanjut. Akibatnya, persentase kesembuhan pasien juga semakin mengecil.
BACA JUGA: Solidaritas Anak Penderita Kanker, Puluhan Orang di Semarang Kompak Cukur Gundul
Padahal, jika kanker pada anak bisa terdeteksi sejak dini atau pada stadium awal, maka peluang anak itu sembuh mencapai 90 persen.
Ia pun berharap, pemerintah melalui Dinas Kesehatan (Dinkes), PKK hingga posyandu dapat terus mensosialisasikan gejala kanker pada anak. Dengan begitu, akan semakin banyak kanker yang bisa terdeteksi dini dan semakin banyak anak yang terselamatkan.
“Ini PR pemerintah dan YKAKI, bagaimana membuat gebrakan agar masyarakat tau tentang kanker pada anak. Agar masyarakat paham gejalanya, karena semakin cepat ditangani peluang sembuhnya semakin tinggi,” tandasnya. (*)
Editor: Farah Nazila