“Kami ingin pendidikan tidak berhenti pada ruang kelas, tapi juga menyentuh aspek pemberdayaan. Sekolah rakyat harus menjadi tempat tumbuhnya SDM unggul yang bermanfaat bagi lingkungannya,” ujarnya.
Sekolah Rakyat Jadi Jantung Program Peningkatan SDM
Sementara itu, Menteri PANRB Rini Widyantini menilai Sekolah Rakyat merupakan contoh nyata kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, serta menjadi bagian penting dari lima program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.
“Sekolah rakyat ini adalah jantung dari program peningkatan SDM nasional. Tanpa strategi dan perencanaan matang dari Pak Mensos, program ini tidak mungkin berjalan,” kata Rini.
BACA JUGA: Sekolah Rakyat Kota Semarang Aktif Pembelajaran Mulai 30 September, Target Siswa SD dan SMA Terpenuhi
Ia menjelaskan, keberhasilan penyelenggaraan sekolah rakyat tidak hanya bergantung pada satu kementerian, tetapi pada kerja sama banyak pihak termasuk pemerintah daerah dan masyarakat. Menurutnya, pendekatan kolaboratif adalah kunci efektivitas birokrasi modern.
“Dalam waktu singkat, Mensos sudah menyiapkan lembaga, kebutuhan pegawai, dan mekanisme kerja yang jelas. Itu membuat kami mudah untuk berkolaborasi. Ini bukti nyata pemerintahan yang solid dan responsif,” pungkas Rini.
Setelah 166 sekolah rakyat yang telah beroperasi di 2025, pemerintah menargetkan model ini dapat diperluas ke lebih banyak daerah pada tahun berikutnya. (*)
Editor: Farah Nazila













