Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari menambahkan, sudah ada 34 pelaku usaha yang akan melakukan pertemuan dengan bupati/wali kota untuk membahas mengenai penanaman investasinya.
“Sejumlah jenis investasi tersebut mengenai hilirisasi pertanian, perikanan, renewable energy, pengolahan sampah, industri pariwisata, dan lainnya,” jelasnya.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwi Saputra mengatakan, Pemprov Jateng dan Bank Indonesia selalu berkolaborasi untuk menarik investasi.
Secara umum, CJIBF sangat efektif dalam mendongkrak investasi ke Jawa Tengah. CJIBF menjadi ajang bertemunya para investor dengan pemerintah kabupaten/kota yang punya proyek investasi.
Gelaran kali ini juga menjadi puncak acara dari kegiatan Investment Challenge 2025 yang menjadi bagian dari perhelatan CJIBF tahun ini.
Ada empat pemenang proposal Investment Challenge 2025. Juara pertama diraih oleh Kabupaten Grobogan dengan proposal Pemanfaatan Limbah Pertanian menjadi Biomassa. Juara kedua oleh Kabupaten Demak dengan Pengolahan Sampah menjadi RDF (Refuse Derived Fuel). Juara ketiga yakni Kabupaten Brebes dengan Pergudangan dan Industri Pengolahan Garam. Juara keempat yakni Kabupaten Pati dengan pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
“Ini semua penting, ekonomi hijau dan ekonomi sirkular. Apalagi, Jawa Tengah sebagai penumpu pangan dan penumpu industri nasional, sehingga industri dengan pangan bisa saling mendukung,” jelasnya. (*)













