Gaya Hidup

40 Taruna Polisi dari 10 Negara Belajar Batik di Semarang, Kagumi Warisan Budaya Indonesia

×

40 Taruna Polisi dari 10 Negara Belajar Batik di Semarang, Kagumi Warisan Budaya Indonesia

Sebarkan artikel ini
40 Taruna Polisi dari 10 Negara Belajar Batik di Semarang, Kagumi Warisan Budaya Indonesia
Taruna polisi dari 10 negara belajar membatik di Kampung Djadoel Semarang. (Ellya/beritajateng.tv)

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa batik adalah warisan dunia yang berasal dari Indonesia. Peserta dari negara lain dapat melihat secara langsung prosesnya, bahkan yang berasal dari Malaysia sekalipun,” tuturnya.

Kekaguman juga datang dari salah satu peserta PASFA, Cadet Second Class Fernandez dari Philippine Public Safety College. Ia mengaku baru pertama kali menyaksikan proses membatik.

“Saya terkesan karena batik tidak hanya indah, tetapi juga menggambarkan budaya Indonesia. Setiap daerah punya pola yang berbeda dan Semarang memiliki motif khasnya sendiri,” ujarnya.

Fernandez mengatakan masyarakat Semarang sangat ramah dan mudah diajak berkomunikasi. Ia merasa terbantu selama mengikuti kegiatan di Indonesia. “Makanan di sini juga enak,” tambahnya sambil tersenyum.

Ia menjelaskan bahwa di Filipina memang tidak ada tradisi membatik, namun memiliki budaya menenun kain seperti Malong yang juga menampilkan pola khas tiap etnis. Menurutnya, kemiripan tersebut membuatnya semakin memahami nilai budaya dalam selembar kain.

Usai mengeksplorasi Kampung Batik, rombongan PASFA 2025 melanjutkan perjalanan ke beberapa destinasi budaya di Kota Semarang, seperti Kota Lama dan Kelenteng Sam Poo Kong. Rangkaian kunjungan ini diharapkan memperkaya wawasan para taruna mengenai sejarah, keberagaman, dan identitas budaya Indonesia. (*)

Editor: Elly Amaliyah

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan