Terdapat Luka di Tubuh Korban
Pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan medis terhadap jenazah korban BBM yang menurut dugaan telah menjadi korban kekerasan dari sesama muridnya.
Pemeriksaan medis dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Banyuwangi dengan pendampingan dari pihak kepolisian. Namun, hanya pemeriksaan medis luar terhadap korban karena keluarga menolak autopsi.
Kompol Andrew Vega, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Banyuwangi, menyatakan bahwa hasil pemeriksaan menunjukkan adanya sejumlah luka pada jenazah korban.
Korban Sempat Mengirimkan Pesan Kepada Orang Tuanya
Kira-kira seminggu sebelum meninggal, korban meminta agar orang tuanya menjemputnya. Permintaan tersebut ia sampaikan melalui pesan WhatsApp kepada ibunya, Suyanti (38).
Dalam pesannya kepada ibunya, korban mengungkapkan rasa takutnya saat berada di pondok pesantren.
“Sini jemput bintang. Cepat ma ke sini. Aku takut ma, maaaa tolonggh. Sini cpettt jemput,” Tulis korban melalui pesan WA kepada sang ibu, sekitar seminggu sebelum tewas.
Demikianlah beberapa fakta yang berhasil terungkap usai tewasnya salah satu santri di Kediri. (*)