SEMARANG, beritajateng.tv – Proses seleksi terbuka Pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama atau pejabat eselon II di lingkungan Pemerintah Kota Semarang mulai dilakukan.
Berdasarkan data yang beritajateng himpun, terdapat 54 peserta yang telah lolos seleksi administrasi dari 56 pendaftar. Mereka akan bersaing memperebutkan 11 jabatan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Semarang, Joko Hartono mengatakan, bahwa ada 56 peserta yang mendaftar seleksi, namun dua peserta tidak lolos administrasi. Ada 54 peserta yang ikut seleksi terbuka pejabat eselon II.
“Sudah kami umumkan di website Pansel (Panitia Seleksi). Yang sudah lolos seleksi administrasi bisa kita lihat dan download di sana,” ujar Joko, Selasa 26 Maret 2024.
Menurut Joko, seleksi administrasi sendiri telah berlangsung secara daring sejak 10-24 Maret 2024. “Seleksi kita open, kita buka untuk seluruh PNS di Pemerintah Kota Semarang, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, dan seluruh kabupaten kota se Jawa Tengah. Alhamdulillah peminatnya cukup banyak, ada 54 orang peminat. Awalnya ada 56, namun dua tidak lolos seleksi administrasi. Sehingga yang lolos ada 54 yang akan memperebutkan 11 posisi jabatan eselon II yang masih kosong,” terang Joko.
Seleksi Terbuka Pejabat Eselon II
Kesebelas posisi jabatan tersebut adalah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM, Kepala Satpol PP, Staf Ahli Walikota Semarang Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik dan Staf Ahli Walikota Semarang Bidang Kemasyarakatan, dan Sumber Daya Manusia Kota Semarang.
Ada empat tahapan seleksi terbuka JPT pratama eselon II Pemkot Semarang. Pertama, akan ada asesmen oleh BKN (Badan Kepegawaian Negara).
“Asesor dari BKN pusat akan melakukan asesmen, Insyallah mulai Senin depan selama tiga hari akan mulai,” kata dia.
Kemudian, lanjut Joko, setelah asesmen akan ada uji gagasan. Uji Gagasan menurut Joko, berkaitan dengan rencana inovasi yang akan pelamar/peserta laksanakan di dinas atau OPD yang dituju.