BACA JUGA: Video Imlek Identik dengan Hujan Lebat, BMKG Beri Penjelasan Ilmiah
“Kami concern pada peningkatan kompetensi daripada keilmuan kita. Salah satu wujudnya seperti acara-acara seperti ini,” kata dia.
Ajang ini mengambil tema Semarang Trending Topic Of 7th 2025, Revolutionizing the landscape of Neurology Practice in Diagnosis and Treatment.
Hadir para dokter neurologi dari Semarang, Solo, Yogyakarta, dan Banyumas. Seminar ilmiah regional ini juga telah rutin berlangsung di beberapa daerah cabang lain.
Dodik juga menyebut, forum-forum internasional yang membahas neurologi juga berlangsung di Indonesia. Keinginannya, perkembangan neurologi di Indonesia bisa mendunia.
“Dokter-dokter kita tidak hanya mengikuti forum-forum dunia, tapi pakar neurologi yang akan datang ke Indonesia untuk berbagi ilmunya,” bebernya. Selain itu, Perdosni juga saat ini terus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak.
Menurut dia, kerja sama itu mulai dari akademisi, perusahaan, hingga kalangan pengusaha. “Tidak hanya pengobatan tapi juga teknologi, kami juga bekerjasama dengan beberapa kampus seperti ITB,” ungkapnya.
Ia mengatakan, kerja sama itu mengenai penelitian stemcell, kemudian produk-produk yang baru. “Kami kerjakan dengan kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan,” ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Yunita Dyah Suminar, mengapresiasi kegiatan tersebut. “Acara ini sangat menarik karena menghadirkan orang-orang hebat dan cerdas, semua dengan satu tujuan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Jawa Tengah,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya adopsi teknologi dan inovasi layanan kesehatan dari negara-negara maju seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang. Menurutnya, Indonesia harus mampu mengejar ketertinggalan dalam sistem pelayanan kesehatan agar lebih efisien dan terjangkau di tengah meningkatnya biaya kesehatan.
Yunita juga menyinggung tentang regulasi baru terkait sistem pelayanan berbasis kompetensi. Para dokter termasuk spesialis neurologi perlu menempatkan diri, apakah mereka mampu memberikan layanan dasar, madya, atau paripurna. (*)
Editor: Elly Amaliyah