HeadlineHukum & KriminalJatengNews Update

Dari Izin Pabrik Semen Indonesia Hingga Kasus Wadas, Ganjar Diberi Penghargaan Gubernur Perusak Lingkungan

×

Dari Izin Pabrik Semen Indonesia Hingga Kasus Wadas, Ganjar Diberi Penghargaan Gubernur Perusak Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. (Humas Pemprov Jateng)

“Misalnya, memberi jaminan dalam statementnya bahwa tidak akan menutup operasi pabrik PT RUM Sukoharjo yang sudah sejak lama mencemari udara dan membuat udara bau setiap hari dirasakan oleh warga,” tulis akun tersebut.

(Twitter @Wadas_Melawan)

Warga Wadas menilai Ganjar memasang badan untuk agenda ekspansi industri ke Jateng, dan berbagai proyek infrastruktur pendukungnya, yang merusak lingkungan. Salah satunya adalah proyek Tol Tanggul Laut Semarang-Demak yang akan menenggelamkan banyak kampung di Demak, dan menggusur 46 hektar lahan mangrove.

Yang paling baru, menurut Warga Wadas, adalah represivitas aparat kepolisian dan perampasan tanah warga Wadas, buntut dari penerbitan izin penetapan lokasi (IPL) yang dikeluarkan oleh Ganjar Pranowo dan masih banyak lagi.

Sebelumnya Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menerima penghargaan Green Leadership Nirwasita Tantra 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Jateng dinilai berhasil meraih peringkat pertama untuk kategori pemerintah provinsi, diikuti Jawa Barat peringkat dua, dan Jawa Timur peringkat tiga.

Penghargaan diterima Ganjar Pranowo dari Wakil Menteri LHK Alue Dohong, di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

“Saya kira ini penghargaan untuk mereka pelaku atau aktivis yang bergerak menyelamatkan lingkungan, terus ia menginisiasi sampai pada kemudian pembuatan kebijakan. Saya mewakili mereka untuk menerima saja. Terima kasih untuk masyarakat, OPD, dan DPRD yang membantu,” kata Ganjar.

Menurut gubernur, ada tanggung jawab moral sebagai penerima penghargaan terbaik, yaitu lebih banyak untuk bisa menggerakkan. Sebab berbicara lingkungan tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, tetapi juga partisipasi masyarakat dan semua instansi.

“Pesan moral yang paling penting sebagai penerima penghargaan terbaik ini, menurut saya bukan berarti kita bangga atau senang. Bukan berarti kita berhenti. Justru ini punya pesan moral, di mana kita harus terus melakukan peningkatan kualitas dalam rangka merawat lingkungan kita,” katanya. (*)

editor: ricky fitriyanto

 

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan