SEMARANG, beritajateng.tv – Sepanjang tahun 2024, BPJS Kesehatan menggelontorkan dana Rp29,7 triliun kepada fasilitas kesehatan.
Jumlah ini merupakan klaim yang diajukan di wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Deputi Direksi Wilayah VI BPJS Kesehatan, Mulyo Wibowo, menyampaikan, biaya klaim yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah Jateng DIY sebesar Rp 29,7 triliun.
Adapun jumlah itu terdiri dari Rp24,9 triliun untuk wilayah Jawa Tengah dan Rp4,7 triliun untuk DIY.
Mulyo menyebut, dana itu dibayarkan kepada fasilitas kesehatan yang telah mengobati pasien peserta BPJS.
Sementara itu, jelas Mulyo, pasien yang terdaftar hingga 31 Desember 2024 tercatat 41,5 juta jiwa.
Persentasenya ia sebut 98 persen dari total penduduk Jawa Tengah-DIY. Pihaknya merinci, sebanyak 37,8 juta merupakan warga Jawa Tengah dan 3,7 juta jiwa penduduk DIY. Data ini mengacu pada catatan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil masing-masing daerah.
“Yang punya data valid kependudukan di Dukcapil. Jadi yang jadi acuan kami Dukcapil,” jelas Mulyo.
23,5 persen anggota JKN Jateng-DIY tak bayar iuran
Mulyo memaparkan, dari 41,5 juta jiwa yang terdaftar, hanya 76,5 persen peserta yang aktif atau melakukan pembayaran, atau sebanyak 32,1 juta jiwa.
Sisanya ia sebut tidak aktif, lantaran menunggak atau tidak melakukan pembayaran sesuai prosedur.
Padahal idealnya, Mulyo menegaskan seluruh peserta yang terdaftar harus aktif dan membayar.