SEMARANG, beritajateng.tv – Dua hari menjelang pelantikan, belum ada satupun kader PDI Perjuangan (PDIP) yang Prabowo Subianto panggil ke kediamannya di Jalan Kertanegara Nomor 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Kendati begitu, masih ada kans bagi PDIP untuk masuk kabinet pemerintahan selanjutnya, meskipun sejauh ini belum ada kadernya yang Prabowo panggil. Namun, pengamat politik Universitas Diponegoro (Undip), Nur Hidayat Sardini (NHS) berharap sebaliknya.
“Saya lebih senang andai kata PDIP tidak mengutus wakilnya dalam struktur kekuasaan pemerintahan presiden terpilih, Pak Prabowo. Bukan hanya sekadar tidak ngirim, jauh lebih penting bagaimana mereka melakukan fungsi oposisional yang kritis,” ujar NHS, Jumat, 18 Oktober 2024.
BACA JUGA: Kritik Kabinet Gemuk Prabowo-Gibran, Pengamat Politik Undip: Kaya Struktur, Miskin Fungsi
Seandainya PDIP mantap tak masuk lingkaran pemerintahan Prabowo-Gibran, NHS menilai partai banteng itu mampu menunjukkan loyalitasnya pada NKRI.
“Justru PDIP menunjukkan loyalitas mereka pada bangsa dan negara melalui kritik, sparing partner sebagai opsisi di parlemen. Kalau tidak mengirim kan bisa saja, harusnya punya tekad bahwa kami akan berada di luar kekuasan yang tetap loyal pada negara melalui fungsi oposisional,” terangnya.
Dalam hematnya, baik partai politik (parpol) atau tokoh yang berada di dalam maupun luar pemerintahan sama-sama memiliki posisi yang mulia. Sehingga, kata NHS, bukan suatu masalah jika PDIP memutuskan untuk tak bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.