Scroll Untuk Baca Artikel
Pendidikan

Menteri Pendidikan Baru, Ini Pesan dan Harapan Guru di Kota Semarang Soal Kurikulum Merdeka

×

Menteri Pendidikan Baru, Ini Pesan dan Harapan Guru di Kota Semarang Soal Kurikulum Merdeka

Sebarkan artikel ini
Guru Kurikulum Merdeka
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang Kurikulum SMPN 40 Semarang, Tri Yanto. (Fadia Haris Nur Salsabila/beritajateng.tv)

SEMARANG, beritajateng.tv – Menteri pendidikan baru disebut akan mengkaji dan mengevaluasi ulang Kurikulum Merdeka yang baru seumur jagung menjadi kurikulum nasional.

Hal itu semakin menegaskan stigma “Ganti Menteri, Ganti Kurikulum” yang beredar di masyarakat. Pada praktiknya, implementasi kurikulum memang sering bergonta-ganti seiring bergantinya menteri atau kabinet baru.

Salah satu elemen masyarakat yang paling terdampak dari perubahan kurikulum itu tentu saja ialah para guru atau tenaga kependidikan.

BACA JUGA: Warganet Tuduh Murid Banyak Tak Tahu dan Susah Baca Gegara Kurikulum Merdeka, Ini Kata Pengamat

Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang Kurikulum SMPN 40 Semarang, Tri Yanto, misalnya. Ia menilai, Kurikulum Merdeka sebenarnya memiliki teori yang cukup bagus.

“Dalam teori memang baik, siswa diajak belajar dengan menyenangkan. Tapi pratiknya, implementasinya sulit sesuai teori,” katanya saat beritajateng.tv temui, Kamis, 24 Oktober 2024.

Guru anggap Kurikulum Merdeka memberatkan

Hanya saja, lanjut Tri Yanto, dalam pelaksanaannya Kurikulum Merdeka justru memberatkan beban kerja para tenaga pendidik terutama guru. Semenjak berlakunya Kurikulum Merdeka, tugas guru di sekolah tak hanya mengajar.

Akan tetapi, Kurikulum Merdeka juga menuntut guru untuk mengerjakan berbagai tugas di aplikasi PMM (Platform Merdeka Mengajar)

“Tugas administrasi guru di aplikasi PMM sangat memberatkan karena menyita waktu kami,” sambung Tri Yanto.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan