SEMARANG, beritajateng.tv – Calon Gubernur (Cagub) nomor urut 2, Ahmad Luthfi, secara terang-terangan menyebut pihaknya mendapat dukungan dari Presiden RI ke-7, Jokowi, saat Debat Pilgub Jawa Tengah 2024 pertama yang berlangsung Rabu, 30 Oktober 2024 lalu.
Pengamat Politik Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, Andreas Pandiangan, merespons soal dukungan Jokowi tersebut.
Ia meyakini, dukungan Jokowi kepada Luthfi didasari oleh banyak pertimbangan. Hal itu terungkap oleh Andreas saat dihubungi via telepon WhatsApp, Jumat, 1 November 2024.
“Mungkin pertimbangannya banyak. Salah satunya mungkin Pak Jokowi melihat paslon ini sebagai paslon yang sesuai dengan aspirasi dan buat kepentingan Pak Jokowi,” tuturnya.
Namun, kata Andreas, ada hal-hal lain yang menjadi persoalan. Kendati Jokowi sudah tak lagi menjabat sebagai Presiden RI, Andreas tak menampik Jokowi effect masih terasa.
“Cuma persoalannya adalah Pak Jokowi kan sudah selesai jabatannya, tetapi pasti punya pengaruh. Ketika itu diberitakan, menjadi suatu isu yang akan mendapatkan perhatian masyarakat di Jateng,” sambung dia.
Dalam hematnya, dukungan Jokowi kepada Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen itu bisa memengaruhi elektoral Pilgub Jawa Tengah 2024.
Justru, kata Andreas, pertarungan antara Jokowi effect kepada Luthfi-Yasin dan PDI Perjuangan (PDIP) sebagai partai politik (parpol) pemenang Pileg di Jawa Tengah merupakan hal yang menarik.
“Suara PDIP dan calon yang diusung PDIP untuk Pilpres kan berbeda dengan suara PDIP saat Pileg. Ini akan menjadi ujian yang menarik nanti, apakah suasana Pilpres itu akan berpengaruh pada Pileg atau justru sebaliknya,” jelasnya.
Bukan etis atau tak etis, Andreas soroti keberpihakan Jokowi dalam Pilkada, padahal bukan ketum parpol
Lebih lanjut, Andreas menyebut keberpihakan Jokowi pada Luthfi-Yasin bukanlah masalah etis atau tak etis.