Hukum & Kriminal

Ngaku Iseng, Manajer Ojol di Klaten Lakukan Order Fiktif ke Kompetitor: 11 Kali dalam Sehari

×

Ngaku Iseng, Manajer Ojol di Klaten Lakukan Order Fiktif ke Kompetitor: 11 Kali dalam Sehari

Sebarkan artikel ini
ilustrasi aplikasi di handphone. (Pexels/Pixabay)
ilustrasi aplikasi di handphone. (Pexels/Pixabay)

KLATEN, beritajateng.tv – Pihak kepolisian berhasil menangkap pria atas tuduhan melakukan order fiktif ojek online atau ojol. Pria yang berinisial MDS (31) tersebut mengaku iseng dan tak ada niatan untuk melancarkan persaingan tak sehat dengan perusahaan rivalnya, PT Gojek Tokopedia (GoTo) Solo.

MDS melakukan 11 order fiktif dengan memesan ojol mobil atau taksi online ke Stasiun Klaten, Jawa Tengah.

Kemudian, setelah pengemudi mobil pesanannya sudah di lokasi, pemesan tak ada.

Saat kejadian, MDS menjabat sebagai manajer salah satu perusahaan ojol untuk kawasan Klaten. Order fiktif yang ia lakukan itu berlangsung pada Sabtu, 18 Mei 2024.

BACA JUGA: Tak Terima Gagal Nikah, Wanita Asal Semarang Ini Kirim Ratusan Order Fiktif ke Mantan Tunangan

Wakasatreskrim Polresta Solo, AKP Sudarmianto, mewakili Kasatreskrim Polresta Solo, Kompol Ismanto Yuwono mengatakan bahwa order fiktif MDS lakukan di Stasiun Klaten.

“Dalam sehari itu, dia melakukan pesanan fiktif sebanyak 11 kali dan rata-rata ia lakukan di Stasiun Klaten,” kata Wakasatreskrim Polresta Solo.

Lebih lanjut, Sudarmianto menjelaskan MDS membuat pesanan fiktif dengan dua cara berbeda. Cara pertama yakni membuat pesanan GoCar di Stasiun Klaten, akan tetapi ketika pengemudi yang ia pesan itu sampai di tempat penjemputan, MDS menghilang begitu saja.

Cara tersebut MDS lakukan sebanyak empat kali. Kemudian cara kedua, sebanyak tujuh pesanan fiktif MDS lakukan dengan membuat pesanan GoCar di Stasiun Klaten. Namun tak berselang lama, ia membatalkan pesanan tersebut secara sepihak.

Sebanyak 11 pesanan fiktif itu dibuat dari titik penjemputan di Stasiun Klaten dengan tujuan antar ke Mojosongo, Jebres, Solo.

MDS mengaku menyesali perbuatannya itu dan mengajak masyarakat untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama. Karena dampaknya merugikan banyak pihak dan harus berurusan dengan hukum yang tidak ringan.

“Saya mengaku salah dan menyesal. Saya secara pribadi meminta maaf kepada manajemen Gojek dan para pengemudi karena telah dirugikan,” katanya.

Simak berbagai berita dan artikel pilihan lainnya lewat WhatsApp Channel beritajateng.tv dengan klik tombol berikut:
Gabung ke Saluran

Tinggalkan Balasan