SEMARANG, beritajateng.tv – Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Sri Suciati, angkat bicara soal Ketua Semarang Economy Creative (SEC) sekaligus Dosen UPGRIS, Mei Sulistyoningsih, yang diduga melakukan penipuan kegiatan lomba tari tradisional berhadiah Trophy Gubernur Jawa Tengah.
Saat beritajateng.tv jumpai di kantornya, Senin, 23 Desember 2024, Sri membenarkan bahwa Mei Sulistyoningsih merupakan pengajar UPGRIS.
Dalam kesempatan itu, Sri meluruskan bahwa Mei yang dimaksud ialah Mei Sulistyoningsih, bukan Mei Fita, sebagaimana yang diberitakan sebelumnya pada Jumat, 20 Desember 2024.
Kata dia, ada dua nama Mei yang sama-sama menjadi dosen di UPGRIS.
“Di Semarang ini ada beberapa nama Ibu Mei. Saya luruskan dulu. Karena saya khawatir nanti media keliru menulis, sehingga yang muncul bukan Mei yang di maksudkan. Ada Mei Fita, ada Mei Sulistyoningsih, ada Mei lain lagi. Yang di maksud itu Mei Sulistyoningsih,” tegas Sri.
BACA JUGA: Bukan Lagi Sesuatu yang Jadul, Rosmala Sari Dewi Ajak Anak Muda Lestarikan Tari Tradisional
Sri menyebut, kegiatan yang Mei Sulistyoningsih lakukan itu di luar kuasa UPGRIS. Utamanya lomba tari tradisional yang menjanjikan Piala Gubernur Jawa Tengah.
“Kegiatan Bu Mei di luaran sana, di luar Universitas PGRI Semarang, maupun kegiatan bapak, ibu, dosen, karyawan lainnya, kami gak bisa mengontrol,” tegas Sri.
Ia menegaskan, kegiatan dosen yang mengatas namakan UPGRIS harus memiliki surat tugas.
Jika UPGRIS mengeluarkan surat tugas kepada Mei untuk menjalankan kegiatan lomba tari tradisional itu, kata Sri, maka pihak kampus bisa bertanggung jawab.