SEMARANG, beritajateng.tv – Setiap tahun baru Imlek, umat Tridharma memiliki berbagai macam rangkaian ritual, baik setelah maupun sesudah perayaan Imlek. Salah satunya ialah Cisuak-Poun yang pelaksanaannya selepas Imlek.
Demikianlah yang puluhan umat Tridharma lakukan di Klenteng TITD Grajen, Kota Semarang, pada Minggu, 9 Februari 2025 pagi.
Sejak pukul 07.00 WIB pagi, mereka mengikuti berbagai rangkaian ritual Cisuak-Poun dengan khidmat. Mulai dari sembahyang pembacaan doa, pembacaan nama-nama umat serta para leluhur, pembagian kue lapis, hingga pembakaran orang-orangan dan kapal.
Ketua Yayasan TTID Grajen, Djohan Gondo Kusuma, menjelaskan, Cisuak-Poun ialah ritual penolak bala yang harapannya dapat memberikan perlindungan kepada umat selama setahun ke depan.
BACA JUGA: Menengok Sembahyang Toa Pek Kong Naik, Ritual Antarkan Dewa-Dewi ke Nirwana Jelang Imlek
Pasalnya, mereka percaya bahwa ada pemilik shio yang punya nasib kurang baik alias ciong dalam tahun ular kayu ini.
“Ciong besar pada tahun ular ini jatuh kepada Shio Ular, Babi, Macan, dan Kera. Sedangkan Jiong Kecil, jatuh kepada Kerbau, Ayam, dan Kelinci,” kata Djohan.
Sehingga, lanjut Djohan, ciong besar dianjurkan untuk melakukan ritual ini supaya tolak balak. Namun, tidak menutup kemungkinan shio lainnya juga ikut mengikutinya.