SEMARANG, beritajateng.tv – Tutupnya PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) per 1 Maret 2025 diklaim tak menyurutkan minat investor untuk berinvestasi di Jawa Tengah.
Hal itu terungkap oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah, Sakina Rosellasari, saat beritajateng.tv hubungi via WhatsApp, Jumat, 7 Maret 2025.
Sakina menyebut sektor industri tekstil di Jawa Tengah tetap berkembang. Bahkan, kata dia, Jawa Tengah menjadi wilayah industri dengan capaian realisasi investasi tertinggi.
BACA JUGA: Sekda Jateng Respons Kabar Sritex Operasi Dua Minggu Lagi: Semua Harus Kembali Lagi
Pihaknya menuturkan, masih ada investor berkunjung ke Kantor DPMPTSP Jawa Tengah untuk menyatakan niatnya berinvestasi hingga saat ini. Adapun investor mayoritas berasal dari luar negeri, di antaranya Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dan India.
“Sampai saat ini investor yang hadir di DPMPTSP baru-baru ini dari Cina, rencana pabrik alat musik dan dari India pabrik obat-obatan,” ungkap Sakina.
Sritex pailit, belum tahu apakah investor sektor tekstil ragu tanam saham di Jateng
PT Sritex yang tak beroperasional lagi berimbas pada 10.969 karyawan yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Perihal itu, Sakina belum dapat bicara banyak, apakah akan menyebabkan timbulnya keraguan pada pelaku usaha untuk berinvestasi pada sektor tekstil di Jawa Tengah atau tidak.
“Untuk keraguan investor terutama PMA (Penanaman Modal Asing) di sektor tekstil belum dapat kami sampaikan,” tegasnya.
Respon (2)