SEMARANG, beritajateng.tv – Sekretaris Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jawa Tengah, Aulia Hakim, mengkritik kinerja Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) dalam menyelamatkan nasib PT Sritex yang akhirnya pailit.
“Mengapa seperti itu? Karena dalam kurun waktu tiga bulan ini banyak sekali menurut kami langkah-langkah yang Pemerintah lakukan, termasuk Kemenaker, ketika mereka diberikan tugas tanpa ilmu jadinya seperti ini,” ungkap Aulia saat beritajateng.tv jumpai di Posko Oranye, Senin, 10 Maret 2025.
Bukan tanpa alasan, Aulia menganggap gagalnya Kemnaker lantaran tak sanggup memenuhi instruksi Presiden Prabowo Subianto dan gagal memenuhi janji untuk menyelamatkan perusahaan tekstil raksasa tersebut.
“Justru menurut kami kesalahan Sritex karena langkah awal Kemenaker, yang tadinya sudah Presiden perintahkan untuk menyelamatkan, justru Kemenaker apalagi, Menaker Pak Yassierli, itu tidak mampu. Malah justru mempermalukan Prabowo, perintahnya menyelamatkan tapi tidak bisa menyelamatkan,” tegas dia.
Aulia yang juga ingin melakukan tindakan pun membuka Posko Aduan yang berlangsung selama lima hari, dari Senin, 10 Maret 2025 hingga Jumat, 14 Maret 2025 mendatang.
“Kami akan mulai Posko Aduan bertajuk Posko Oranye. Posko Oranye itu di bawah KSPI. Kami akan mendata siapa yang belum mendapat pesangon, siapa yang belum mendapat THR,” jelas dia.
Tak hanya itu, kata Aulia, Posko Oranye juga bertujuan untuk mendata karyawan Sritex ter-PHK yang belum mendapatkan hak-haknya. Prinsipnya, KSPI Jawa Tengah ingin Sritex terselamatkan.
Respon (2)