SEMARANG, beritajateng.tv – Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Tengah, Sumarno, mengklaim kasus pasung menurun dari 252 menjadi 176 di Jawa Tengah.
Angka itu Sumarno ungkap saat menyampaikan jawaban gubernur atas pandangan umum fraksi DPRD Jawa Tengah dalam Rapat Paripurna yang berlangsung di Gedung Berlian, Kota Semarang, Selasa, 27 Mei 2025.
Adapun urusan kesehatan itu merupakan pandangan umum dari Fraksi Demokrat, Fraksi Golkar, Fraksi Gerindra, dan Fraksi PKB.
Sumarno menyebut pembangunan sektor kesehatan telah menunjukkan indikator keberhasilan yang menurutnya memadai.
“Berdasarkan SSGI (Survei Status Gizi Indonesia) 2024, menunjukkan penurunan prevalensi stunting [di Jawa Tengah] dari 20,7 jadi 17,1. Kasus pasung menurun dari 252 jadi 176 dan sanitasi di 35 kabupaten/kota sudah mencapai ODF (open defecation free) akses 100 persen,” terang Sumarno.
Kendati begitu, Sumarno menyinggung serapan anggaran di bidang kesehatan yang belum optimal.
BACA JUGA: Sekda Jateng Respons Kabar Sritex Operasi Dua Minggu Lagi: Semua Harus Kembali Lagi
“Adapun serapan anggaran yang belum optimal karena renovasi KRIS (Kelas Rawat Inap Standar) belum selesai sepenuhnya dan efisiensi pengadaan BMHP (Bahan Medis Habis Pakai) menyesuaikan kebutuhan sesungguhnya,” ucap Sumarno.
Usai menghadiri rapat paripurna, Sumarno mengaku pihaknya akan melakukan sosialisasi lebih gencar lagi soal kasus pasung yang masih terjadi di Jawa Tengah.